Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik ke Mercusuar, Turun ke Bawah Laut

Kompas.com - 01/01/2013, 08:36 WIB

KOMPAS.com – Apa yang terlintas di benak saat mendengar kata “Belitung”? Bisa jadi film “Laskar Pelangi”. Atau, sebuah gambar promosi wisata yang begitu melekat berupa mercusuar di sebuah pulau kecil berpasir putih dan dikelilingi birunya lautan Belitung.

Mercusuar peninggalan Belanda tersebut berada di Pulau Lengkuas. Pulau ini sangat kecil, cukup berjalan kaki mengelilingi pulau hanya dalam waktu beberapa jam. Walaupun memang agak sulit ditempuh dengan jalan kaki di beberapa sisi pulau yang penuh bebatuan.

Namun, bisa juga jika Anda mau mencoba berenang dengan mengelilinginya. Luasnya tak sampai seribu meter persegi. Saking kecilnya, mercusuar setinggi lima puluh meter pun tampak megah berdiri kokoh di tengah pulau.

pulau lengkuas 5 - berfoto di pulau lengkuas

Berfoto dengan latar belakang mercusuar Pulau Lengkuas. (Foto:KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F.)

Mercusuar yang sudah ada sejak tahun 1882 tersebut terpelihara dengan baik dan masih berfungsi sesuai dengan saat ia dibangun pertama kali. Wisatawan yang mampir di Pulau Lengkuas bisa naik ke mercusuar.

Jadikan kegiatan naik mercusuar sebagai aktivitas pertama yang Anda lakukan saat menginjak Pulau Lengkuas. Sebab, jika Anda baru naik setelah berenang, maka air laut yang melekat pada diri Anda bisa menyebabkan karat yang berujung dapat merusak mercusuar.

Maka tak heran, wisatawan yang hendak naik mercusuar harus membilas kaki terlebih dahulu dengan air tawar. Petugas mercusuar setiap harinya juga harus membersihkan mercusuar dengan air tawar untuk menghilangkan jejak-jejak air laut yang mengandung garam.

Tak perlu terburu-buru saat naik, nikmati panorama perairan Belitung yang cantik dari jendela di setiap lantai mercusuar. Gradasi warna hijau menuju biru begitu jernih, berpadu dengan laut lepas sejauh mata memandang.

Pulau Lengkuas 8 - Panorama dari atas Mercusuar Pulau Lengkuas

Turis melihat panorama dari puncak mercusuar Pulau Lengkuas. (Foto:KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F.)

Perahu kecil tertambat di pasir putih. Lalu hijau pepohonon menambah warna pada panorama bak lukisan kartu pos. Teruslah naik ke puncak mercusuar. Tepat di lampu mercusuar, di depan mata adalah pemandangan 360 derajat, Pulau Lengkuas dan lautan Belitung yang memesona.

Bawah laut

Tak hanya panorama di atas, bawah laut sekitar Pulau Lengkuas pun tak kalah cantik. Penyedia tur wisata di Belitung pun kerap menjual paket snorkling di Pulau Lengkuas.

Biasanya paket tur tersebut berupa island hopping atau mampir di pulau-pulau kecil di Belitung dan dilanjutkan dengan snorkling, Terumbu karang di kawasan ini masih terjaga dengan baik. Walau sampah mulai menjadi perkara, namun masih ada kesadaran dari para pelaku wisata untuk terus berupaya menjaga alam Belitung.

Sewa perahu biasanya bisa dijumpai di Tanjung Kelayang di Pulau Belitung. Di sini sudah ada semacam wadah para penyewa perahu. Setiap perahu sudah dilengkapi jaket pelampung. Sementara untuk alat snorkling, wisatawan bisa menyewanya.

Jika tak minat snorkling, maka berenang di seputaran Pulau Lengkuas pun bisa Anda lakukan. Di beberapa titik, air laut dangkal sehingga terumbu karang terlihat begitu jelas.

Jadi, naik dan turun mercusuar anggap saja sebagai pemanasan bagi tubuh dan mata. Lalu selami keindahan sesungguhnya di bawah laut.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com